Politik

Kemendagri Gelar Rakor Berskala Besar Jelang Libur Nataru

KoranKini.com | Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat koordinasi (rakor) berskala besar untuk mengantisipasi dua isu krusial di akhir tahun yakni peningkatan potensi bencana alam dan lonjakan aktivitas masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Rakor berlangsung di Kantor Kemendagri pada Senin (1/12), dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Rapat dihadiri sederet pejabat tinggi, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wamenko Polkam Lodewijk F. Paulus, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Wakil Kepala BIN Komjen Imam Sugianto, dan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani. Hadir pula secara virtual Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardana, perwakilan BNPB, hingga PT Pertamina.

“Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dua hal. Ini hari pertama di bulan Desember (Nataru), yang pertama mengantisipasi bencana,” kata Tito membuka rapat.

Tito menyampaikan bahwa Indonesia dihantam dua bencana besar dalam dua pekan terakhir yaitu banjir bandang dan longsor di Cilacap–Banjarnegara, serta bencana skala luas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Total sudah ada dua bencana besar terjadi dalam periode dua minggu ini,” jelasnya.

Selain bencana, Tito menyoroti persiapan Nataru yang menjadi fokus strategis pemerintah. Sistem transportasi darat, laut, dan udara diproyeksikan mengalami lonjakan aktivitas seiring meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Di mana momen Nataru ini yang penting adalah satu alat sistem transportasi baik darat, laut, maupun udara, karena mobilitas masyarakat akan tinggi,” ucapnya.

Ia juga menyinggung potensi kenaikan kebutuhan dan harga bahan pangan akibat meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang perayaan.

“Untuk itu kita mengundang stakeholder di bidang kesiapan pangan,” katanya.

Dimensi keamanan turut menjadi perhatian penting, termasuk kepadatan di pusat keramaian, risiko cuaca ekstrem, hingga potensi insiden tragis seperti yang pernah terjadi di Seoul, Korea Selatan pada tahun 2022 silam.

“Kita tidak ingin terjadi peristiwa seperti di Seoul Korea pada saat terjadi Haloween beberapa tahun lalu, itu tidak diamankan dengan baik, tidak diantisipasi dengan baik,” kata Tito.

Melalui rakor lintas sektor ini, pemerintah memastikan seluruh kesiapan menghadapi cuaca ekstrem dan arus besar Nataru dilakukan secara terukur dan terkoordinasi, demi menjaga keselamatan publik di penghujung tahun.

Related Articles

Back to top button