Daerah

BMKG Himbau Warga Pesisir Mewaspadai Potensi Banjir Rob

Mataram, KoranKini.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) agar mewaspadai potensi banjir rob hingga 29 Juni 2025 mendatang.

Berdasarkan data real time Direktorat Meteorologi Maritim BMKG, saat ini perairan Selat Lombok bagian selatan mengalami gelombang tinggi hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin berkisar antara 13-25 knot.

Adapun kecepatan arus laut mencapai 5.930 centimeter per detik. NTB merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari dua pulau besar yakni Lombok dan Sumbawa serta 401 pulau-pulau kecil.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari 1.166 desa dan kelurahan di NTB dengan 25 persen atau setara 292 desa/kelurahan berbatasan langsung dengan laut. Ratusan desa/kelurahan tersebut adalah kawasan paling terdampak saat ada gelombang tinggi maupun banjir rob. Daerah dengan jumlah desa paling banyak berada di tepi laut adalah Kabupaten Bima sebanyak 68 desa, Kabupaten Sumbawa 63 desa, dan Kabupaten Lombok Timur ada 44 desa.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid BMKG NTB, Satria Topan Primadi mengatakan prakiraan cuaca di Lembar dan Sape memiliki tinggi gelombang berkisar antara 0,1 sampai 2,0 meter dengan pasang maksimum mencapai 1,9 meter.

“Masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan pesisir Bima, bantaran sungai, dan daerah yang lebih rendah diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, seperti banjir rob,” ujarnya.

Satria memaparkan wilayah yang berpotensi terdampak di Pulau Lombok adalah Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowari, dan Labuan Lombok. Sedangkan, daerah berpotensi terdampak di Pulau Sumbawa adalah Labuan Badas, Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button