Daerah

Viral, Kades Dan Sekdes Di Lamongan Terlibat Skandal!

Lamongan, KoranKini.com – Dunia maya tengah dihebohkan dengan beredarnya foto mesra pria dan wanita yang diduga diambil di kamar hotel. Sang pria tampak bertelanjang dada, berpose berdampingan dengan seorang perempuan. Keterangan singkat dalam unggahan itu justru memantik kehebohan, “Ada yang kenal mereka berdua?”. Tak butuh waktu lama, warganet mulai mengaitkan wajah keduanya dengan pejabat publik di Lamongan. Belakangan, foto tersebut diduga kades dan sekdes di salah satu desa di Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan.

Sosok pria disebut-sebut sebagai kepala desa berinisial IF, 33, dari Kecamatan Karanggeneng. Sementara perempuan di sampingnya diduga sekretaris desa berinisial INH di tempat yang sama. Kasus ini bermula ketika IF pamit ke istrinya untuk pergi ke Malang selama empat hari. Pada saat itu, salah satu rekan sesama kepala desa menerima foto syur yang menunjukkan IF sedang bersama perangkat desanya di dalam sebuah hotel. Foto itu diduga dikirim INH yang merupakan pasangan selingkuh IF hingga beredar di kalangan warga setempat dan menjadi viral.

Istri IF, berinisial NK, melaporkan suaminya ke Polres Lamongan. Dua tuduhan serius disematkan, yaitu dugaan perselingkuhan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Polisi membenarkan laporan tersebut tengah diproses. Dari sumber yang enggan disebutkan namanya, dugaan perselingkuhan antara oknum kades dan perangkat desa itu sudah terjadi selama Ramadan. Sementara, kasus dugaan KDRT yang dilakukan IF kepada NK terjadi pada April lalu. Adu mulut berujung kekerasan fisik dilakukan IF terhadap NK di hadapan anak-anak mereka, gegara salah satu anaknya memegang ponsel milik IF yang diduga berisi foto-foto mesra bersama selingkuhan.

Sementara itu, di jajaran pemerintahan, kabar ini telah sampai ke telinga Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang akrab disapa Pak Yes. Ia mengaku sudah menerima laporan dari tokoh masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Pak Yes menegaskan laporan dari BPD dan masyarakat akan segera dikaji untuk menentukan langkah yang harus diambil pemerintah kabupaten.

Kasus ini tidak hanya mengguncang rumah tangga seorang pejabat desa, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap pemerintahan tingkat lokal. IF, yang seharusnya menjadi pemimpin teladan dan pengayom masyarakat, justru tersandung dalam dua masalah yang saling terkait, yakni perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga. Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan awal. Pemanggilan saksi-saksi dan klarifikasi sedang dilakukan. Jika terbukti bersalah, IF bisa menghadapi sanksi hukum sekaligus sanksi sosial yang tak ringan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button