BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca Untuk Antisipasi Bencana

KoranKini.com | Tapanuli Utara – Dalam mengantisipasi potensi banjir bandang dan longsor susulan di Sumatera Utara, Pemerintah melalui BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi pascabencana 24 November 2025 lalu.
“Pemerintah berusaha melalui BNPB bersama dengan BMKG dan instansi terkait melaksanakan operasi modifikasi cuaca secara terus menerus. Khususnya pada daerah-daerah di mana terdapat konsentrasi awan yang berpotensi untuk terjadi hujan ekstrim,” ujar Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Bambang Surya Putra di Bandara Silangit, Kamis (11/12).
BNPB juga melakukan penyemaian garam untuk mengurai awan-awan tersebut. Tujuannya agar tidak turun secara ekstrim yang dapat berpotensi lebih banyak menimbulkan potensi ancaman banjir dan longsor.
“Banjir bandang dan longsor susulan berpotensi terjadi di wilayah Sumatera Utara. Lantaran, intensitas hujan yang masih sangat tinggi,” ucapnya.
Ditambahkan Tenaga Ahli Ka BNPB, Mayjen TNI (Purn) Fajar Setyawan benar tetap masih ada potensi tersebut. Terutama longsoran-longsoran itu dapat dipastikan tanahnya masih tidak solid.
“Oleh sebab itu BNPB selalu mengingatkan kepada masyarakat melalui kepala desa dan camat. Ketika terjadi hujan yang ekstrim, untuk segera menghindar dari pinggiran tebing maupun di kiri-kanan sungai,” kata dia.
Hal itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat hujan deras yang dapat mengakibatkan persoalan baru. BNPB juga menyatakan potensi bencana susulan itu ada di beberapa titik.
“Contohnya di perbatasan Tapanuli Tengah dengan Tapanuli Selatan. Di sana pemulihan jembatan sudah rampung, tapi rusak lagi akibat longsor susulan,” pungkasnya.




