Korankini.com | Untuk membahas kondisi ekonomi regional, negara-negara ASEAN+3, yang mencakup Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, dan negara-negara ASEAN, mengadakan pertemuan di Hong Kong. Pertemuan tersebut berlangsung, Rabu dan Kamis (26-27/11/2025). Para wakil menteri keuangan dan bank sentral sepakat memperkuat kerja sama regional guna menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga berupaya menciptakan peluang pertumbuhan baru. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) menyampaikan penilaian. Mereka menilai bahwa ekonomi regional menunjukkan kinerja lebih baik dari perkiraan awal. Namun, kedua lembaga tersebut memproyeksikan bahwa pertumbuhan jangka panjang akan melambat.
Mereka juga menyoroti risiko-risiko besar yang masih membayangi. Seperti meningkatnya proteksionisme global, kerentanan fiskal, volatilitas pasar keuangan, serta potensi penyesuaian dalam investasi yang terkait kecerdasan buatan. Negara-negara anggota ASEAN+3 menyetujui penilaian tersebut dan menekankan perlunya mempererat kerja sama di sektor perdagangan, investasi, dan keuangan.
Mereka menilai langkah tersebut penting untuk mengurangi ketidakpastian serta membuka peluang pertumbuhan baru. Para pejabat juga membahas langkah-langkah stabilisasi jangka pendek untuk menjaga kestabilan pasar valuta asing dan pasar keuangan. Selain itu, mereka mendorong reformasi struktural jangka panjang guna meningkatkan produktivitas.
