Pemerintah AS Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing

KoranKini.com – Perselisihan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan salah satu Universitas bergengsi di negeri paman sam, Havard University makin memanas. Terbaru Pemerintahan Trump secara resmi melarang Harvard University untuk menerima Mahasiswa Internasional.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (22/5) mencabut sertifikasi Universitas Harvard di bawah Student and Exchange Visitor Program (SEVP), yang secara efektif melarang institusi tersebut menerima mahasiswa asing baru.
Keputusan pencabutan izin tersebut menandai peningkatan signifikan kampanye pemerintahan Trump terhadap universitas elit Ivy League di Cambridge, Massachusetts itu. Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, langkah tersebut dilakukan setelah Harvard menolak memberikan informasi yang diminta Noem soal beberapa pemegang visa pelajar asing di Harvard.
Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security/DHS) AS menyatakan bahwa selain melarang penerimaan mahasiswa asing di masa mendatang, mahasiswa asing yang telah terdaftar saat ini harus pindah agar tidak kehilangan status legal mereka. Menanggapi hal itu, Harvard mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut tindakan pemerintah itu melanggar hukum dan berbahaya.
Dikutip dari Reuters, Harvard menerima hampir 6.800 mahasiswa internasional pada tahun ajaran 2024-2025. Jumlah itu setara 27% dari total mahasiswa baru.
Pada April lalu, pemerintahan Trump membekukan dana hibah federal senilai 2,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.313) untuk Harvard, usai universitas tersebut menolak permintaan untuk menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, serta mengevaluasi mahasiswa asing dengan alasan kekhawatiran ideologis.
Harian USA Today melaporkan, para mahasiswa asing di Harvard dilanda kepanikan. Mereka kaget dan berusaha memahami peristiwa yang menimpa mereka dengan penuh rasa tidak percaya. Per semester musim gugur 2023, mahasiswa asing di Harvard mencakup lebih dari 27 persen dari jumlah mahasiswanya, ungkap data universitas tersebut.