Olahraga

PSG Menjuarai Liga Champions Pertama Kali Dalam Sejarah Dengan Penuh Gaya

KoranKini.com – Paris Saint-Germain memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Inter Milan 5-0 pada laga final dini hari tadi, Minggu (1/6/2025).

Pemain muda Desire Doue mencetak dua gol untuk PSG dan memberi assist pada gol pembuka Achraf Hakimi di Allianz Arena Munich sebelum Khvicha Kvaratskhelia membuat skor menjadi empat dan kemudian pemain pengganti berusia 19 tahun Senny Mayulu melengkapi skor.

PSG memimpin pada menit ke-12 ketika Hakimi menerima umpan dari Doue dengan kaki samping. Tim Paris unggul 2-0 delapan menit kemudian ketika bek mereka Willian Pacho dengan susah payah menahan bola agar tidak keluar di sisi PSG dan pergerakan cepat yang dihasilkan menyebabkan Doue melepaskan tembakan yang dibelokkan yang tidak dapat digagalkan kiper Inter Yann Sommer.

Pasukan Luis Enrique kemudian mengubah skor menjadi 3-0 melalui gol yang diciptakan oleh laju cepat Vitinha. Dia bertukar umpan dengan Ousmane Dembele, sebelum memberikan umpan ke jalur Doue yang berusia 19 tahun yang memasukkan bola ke gawang.

Pertandingan ini tidak diragukan lagi oleh penyelesaian mendatar brilian pemain internasional Georgia Kvaratskhelia sebelum Mayulu menyelesaikan gerakan passing yang apik.

Inter Milan tak mampu menandingi dominasi klub Prancis tersebut, yang mencatatkan kemenangan terbesar oleh tim mana pun di final dalam 70 tahun sejarah Piala Eropa dan Liga Champions. PSG pun menjadi tim pertama yang mencetak lima gol di final sejak Benfica pada 1962.

PSG dipandu menuju mahkota kontinental untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka oleh pelatih Spanyol Luis Enrique. “Saatnya mengadakan pesta besar,” kata Enrique, yang juga memenangkan Liga Champions bersama Barcelona 10 tahun lalu. “Momen ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” tambah pria berusia 55 tahun itu. “Saya merasakan hubungan dengan para pemain dan suporter ini, sangat kuat. Ini momen yang luar biasa, kami pantas mendapatkannya. Kami berhasil mengendalikan ketegangan.

Sementara pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengatakan ada “terlalu banyak kekecewaan dan kepahitan” untuk memutuskan masa depannya setelah kekalahan di laga final ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button