Politik

Presiden Prabowo Akan Menjamu PM Malaysia Sore Ini

KoranKini.com | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan bertemu Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/7) sore.

Informasi ini diperoleh dari Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya usai mengkonfirmasi bahwa Presiden Prabowo batal untuk hadir pada pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII, di Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat.

“Betul, Presiden awalnya diagendakan untuk memberikan arahan dan melakukan Pelantikan Pamong Praja Muda di IPDN. Namun, baru saja kami menerima informasi pembatalan kehadiran beliau,” kata Bima Arya.

Bima pun mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan bertemu PM Malaysia di Istana pada sore hari nanti.

“Presiden dijadwalkan akan melakukan pertemuan penting dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim sore ini di Jakarta. Tentu memerlukan persiapan untuk pertemuan tersebut. Selain itu juga ada agenda di Istana terkait dengan koordinasi pemerintahan,” sambungnya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia atau yang biasa disebut sebagai Wisma Putra juga telah menyampaikan informasi bahwa PM Malaysia akan melakukan lawatan ke Indonesia pada 28-29 Juli 2025.

PM Anwar Ibrahim akan bertemu dengan Presiden Prabowo dalam Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia

“Konsultasi kali ini merupakan suatu peluang penting untuk meningkatkan hubungan strategis serta meneroka bidang kerja sama baru dalam menghadapi tantangan di tingkat kawasan dan global saat ini,” demikian dalam keterangan tertulis Wisma Putra.

Pertemuan yang kembali dilaksanakan sejak pertemuan terakhir pada 2017 ini juga merupakan Konsultasi Tahunan pertama Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar setelah mereka dilantik pada jabatan masing-masing. Di samping Konsultasi Tahunan, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga akan menyaksikan pertukaran empat nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).

Diantaranya, akan menyoroti soal-soal sektor perbatasan darat, kerja sama kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi.

Menurut Wisma Putra, Konsultasi Tahunan merupakan mekanisme bilateral tertinggi antara Republik Indonesia dan Malaysia. Tujuannya adalah meningkatkan kerja sama strategis dan komprehensif antar kedua negara serumpun.

Agenda itu untuk pertama kalinya dilaksanakan pada 2006 lalu. Sejak saat itu, forum ini digelar dengan penentuan tuan rumah dilakukan secara bergilir antara kedua negara tersebut. Hal ini mencerminkan komitmen politik yang kuat dari masing-masing pihak dalam mempererat kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan industri, pertahanan, interkoneksi, keamanan pangan, serta pendidikan.

Related Articles

Back to top button