Mengaku Tidak Punya Kegiatan, Pemuda Ini Pilih Ikut Tawuran

KoranKini.com | Jakarta – Polsek Pesanggrahan mengamankan sembilan orang, terdiri dari tujuh remaja dan dua dewasa yang tergabung dalam kelompok gangster usai berbuat onar di Jalan Palem, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (22/7) malam.
Salah satu pelaku mengaku ikut dalam aksi kekerasan tersebut bukan karena ingin menjadi jagoan, melainkan karena alasan ‘gabut’ atau tidak ada kegiatan. Hal itu diketahui saat Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mewawancari salah satu pelaku yang berusia dewasa dalam kasus tersebut.
Pelaku tawuran berinisial AJ (19) mengaku ikut tawuran di Jalan Palem, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan karena gaji buta atau gabut. AJ mengaku ikut tawuran karena dirinya sedang jenuh atau tidak memiliki kegiatan apapun.
“Ikut karena mendesak, enggak ada uang, gabut aja,” kata AJ, Rabu (23/7).
Alih-alih melakukan kegiatan lain, AJ lebih memilih untuk mengikuti teman-temannya bergabung dalam kelompok tawuran dengan alasan mengisi waktu kosong. Lalu dia memilih mengikuti kelompoknya karena merasa terdesak.
“Mendesak. Tiba-tiba disamperin ke rumah saya,” ujarnya.
Mereka mengumpulkan anggota kelompok melalui akun Instagram bernama @biangkerok69JKT. Admin akun Instagram itu merupakan anak di bawah umur berinisial MNA (14). MNA mengaku telah menjalankan akun tersebut sejak dua tahun lalu.
“Bikin akunnya dua tahun yang lalu berawal dari (kelompok) Palem yang nantang duluan,” kata WNA.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih menyebut motif para pelaku menyerang warga, yaitu demi dianggap hebat. Dia meminta para orangtua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya.
“Dalam pengawasan anak-anak ini, semua pihak harus punya peran. Termasuk orangtua ya karena peran orangtua itu sangat penting. Apalagi perilaku-perilaku mereka sudah seperti ini,” ujar Murodih.
Tawuran ini terjadi pada Minggu (20/7) sekitar pukul 01.30 WIB. Sembilan orang itu terdiri atas dua pemuda masuk kategori dewasa dan tujuh orang lainnya merupakan anak di bawah umur.