Harga Cabai Rawit Mengalami Penurunan Pada Pekan Kedua Oktober 2025

Jakarta – Korankini.com | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak masyarakat menanam cabai di lingkungan masing-masing. Ia mengatakan langkah sederhana ini bisa membantu menekan harga cabai.
Menurut Tito, cabai sangat mudah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman ini bahkan bisa tumbuh di pot atau polibek di pekarangan rumah dan gang sempit atau lorong-lorong kampung.
“Yang dulu pernah kami sampaikan, sebetulnya kalau dilakukan gerakan menanam cabai di komunitas masing-masing. Banyak contoh sekedar daerah-daerah yang melakukan itu,” kata Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, harga cabai rawit mengalami penurunan pada pekan kedua Oktober 2025. Secara nasional, rata-rata harga cabai rawit kini sebesar Rp48.195 per kilogram.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, harga cabai rawit saat ini sudah di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP). Batas bawah HAP, ditetapkan Rp40 ribu per kilogram dan batas atasnya Rp57 ribu per kilogram.
“Untuk cabai rawit, dalam tren menurun di pekan kedua oktober 2025. Rata-rata sudah di bawah HAP, sekitar Rp48.195 per kilogram secara rata-rata nasional,” kata Amalia.
Secara umum, ia menjelaskan, harga cabai rawit turun 1,41 persen dibanding bulan September 2025. Penurunan harga ini, terjadi di 35,28 persen wilayah Indonesia.
“Namun, harga cabai rawit di beberapa daerah masih sangat tinggi. Kabupaten Nduga (Papua) mencatat harga tertinggi mencapai Rp200 ribu per kilogram,” ujarnya.
Amalia juga menuturkan, harga cabai rawit terendah tercatat Rp15 ribu per kilogram di beberapa wilayah. “Kondisi ini menunjukkan penurunan harga belum merata di seluruh Indonesia,” ucap Amalia.